SATU FREKUENSI

Acara Kebersamaan Subreg 1.4

Hari Sabtu, tanggal 6 Agustus 2022 dipilih oleh keluarga besar Subreg 1.4 (chapter Jakarta Wilayah Timur dan sekitarnya) untuk berkumpul bersama-sama dalam sebuah gathering kebersamaan, yang bertajuk “Satu Frekuensi“. Yup, acara yang dikomandani oleh Bang Stephen Sariwating, berjalan cukup meriah dan sukses. Ini merupakan kali pertama, keluarga Subreg 1.4 chapter Jakarta wilayah timur bergabung dan bertatap muka, bercanda tawa dan kangen-kangenan.

Acara pertama dimulai dengan memuji Tuhan dan renungan dari Mas Setya. Renungannya cukup menguatkan, yang pada intinya adalah bagaimana kita bisa satu frekuensi, sementara kita begitu beragam? Ragam umur, ragam asal/budaya, ragam masa lalu, ragam pikiran, ragam kepribadian, ragam kepentingan, … ragam apa lagi? Dasarnya adalah 2 Korintus 5:17Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Kita semua ada di dalam Kristus, ciptaan baru, komunitas baru, satu keluarga, satu umat, satu tubuh, satu bangunan, satu mempelai… mungkin ada gesekan, rasa tidak senang, tetapi tidak bisa terlepas satu sama lain, tidak bisa tidak menerima dan mengasihi. Mungkin kita tidak bisa dekat dengan semua orang, tetapi dengan beberapa orang terdekat, kita sangat dekat dan mendalam. Komunitas lokal, unit yang paling kecil dari ekspresi tubuh Kristus secara lokal, mestilah sangat dekat dan mendalam. Rindu bertemu, berusaha bertemu, mengenal lebih dalam, .. dan akan lebih kreatif dalam berbuat baik. Mas Setya menekankan juga pada komunitas yang sehat di poin komunal dan misional. Dimana itu adalah sifat utama komunitas lokal: komunal, belonging to one another… hidup saling, hidup bersama, dan bagaimana komunitas lahir dan berkembang serta melipatganda.

Kemudian acara berikutnya dilanjutkan dengan games, lomba tumpeng antar kelompok PA, dan outbond mini untuk adik-adik dari usia remaja sampai alumni muda. Sangat menarik dan berkesan. Sepertinya belum semua dapat ikut ya dalam acara ini. Next, kita ajak yuk semua kawan-kawan, keluarga, dan anak-anak untuk bisa seru-seruan bareng dalam acara kebersamaan berikutnya.

Mau tahu keseruannya? yuk simak cuplikan video berikut ini. Sampai jumpa di lain kesempatan.

Cuplikan Video acara kebersamaan “Satu Frekuensi”

Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Ibrani 10:24

Welcoming New Students

New Student, New Life

Awal tahun ajaran baru menjadi waktu yang menggairahkan. Nama-nama baru muncul di daftar kontak whatsapp. Semangat para mahasiswa baru menjadi penyemangat dan juga memberi warna baru.

Pada awal tahun ajaran ini, kami pelayanan Kampus Regional 4 (Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara) mengadakan acara pejangkauan bersama-sama melalui ‘Book Club’.  Acara ini dilakukan pada taggal 25 – 29 Juli 2022, tiap hari dari pukul 18.00-19.30  WIB melalui Zoom.

Bersyukur untuk Mahasiswa dari kampus-kampus: 

  • Surabaya (Unesa, Unair, ITS, UPN, UKDC, Univ. Dinamika)
  • Malang (Univ Brawijaya, ABM, ITN, Uiv Merdeka, Uni Tribuwana Tunggadewi, STIKI)
  • Madura (Uni Tronojoyo)
  • Jember (Uni Jember – Bondowoso) 
  • Bali ( Undiksa, Udayana, Undira)
  • Sumba (STT GKS Lewa)

Ada sekitar 50 mahasiswa yang hadir pada acara ini.

Acara ini bertujuan untuk menyiapkan teman-teman mahasiswa baru untuk memasuki dunia kampus dan sekaligus memperkenalkan mereka dengan komunitas pelayanan kampus navigator di regu-regu lokal. 

Beberapa aktivitas yang dilakukan:

  • Membaca Buku “Bukan Sekadar Kuliah” yang dituis oleh pak Jerry White. Sebagai persiapan kami mengirimkan buku ke alamat teman-teman mahasiswa baru sekitar seminggu sebelum acara. Bersyukur untuk Navpress Indonesia yang bersedia untuk mencetak ulang buku tersebut. 
  • Paparan materi dari (oleh beberapa Dosen). Beberapa materi yang disampaikan :
  1. Mengapa berkuliah – Handy Wicaksono (dosen Teknik Elektro UK Petra)
  2. Menjadi mahasiswa yang excellent – Royke Kalalo (dosen FK Unair)
  3. Mengatur keseimbangan hidup sebagai mahasiswa – Desmas Patriawan & Adinda Sih PRU (dosen Teknik Mesin ITATS dan dosen Arsitektur ITS)
  4. Analisa kemampuan pribadi – Rony Kurniawan (Koordinator Pelayanan Kampus  Unair)
  5. Finishing well as a student – Dian Trihastuti (dosen Teknik Industri UKWM)
  • Diskusi antara para maba dengan mahasiswa senior yang sudah bergabung di pelayanan kampus.

Beberapa kesan yang ditulis oleh mahasiswa baru:

Keyzra Ezekiel Destino Samosir (UPN Jatim, Akutansi): “Acara ini sangat bagus bagi MABA maupun bagi mahasiswa/mahasiswi karena memberikan penerangan bagaimana untuk menjalani perjalanan akademik di perkuliahan secara baik dan menyeluruh. Dan juga memberikan nasehat-nasehat yang penting bagi mahasiswa-mahasiswi”

Ester Kartika Sari (Uni Trunojoyo Madura, Psikologi): “Terimakasih banyak untuk pertemuan nya, semoga kita bisa bertumbuh bersama dalam satu Allah :)”

Gavriel Pramuda Kurniaadi (ITS, Sistem Informasi): “Sangat menyenangkan karena bisa kenal orang-orang baru dan mendapatkan materi-materi yang tentunya bisa membangkitkan semangat untuk kuliah. Mungkin masukannya jamnya bisa lebih malam seperti jam 19.00 atau lebih awal seperti jam 17.00 karena bertabrakan dengan jam makan malam. Terima kasih atas semuanya :)”

Elta (Uni Brawijaya, Statistika): “Banyak pelajaran, tips and trick, dan hal baru yang didapat baik dalam perkuliahan maupun pertumbuhan rohani. Terima kasih sudah diberi kesempatan untuk mengikuti acara ini sehingga saya sebagai mahasiswa baru semakin diperlengkap untuk kuliah dan memuliakan nama Allah. Untuk masukan, kedepannya kalau kondisi semakin membaik dan memungkinkan, bisa diadakan secara offline.”

Asrin V.J.Radjah (STT GKS Lewa, Teologia): “Puji Tuhan selama mngikut kegiatan ini dri hari pertama smpai hari terakhir ada bnyak hal baru, pemahaman baru yg sy dpatkan, yg sngat bermanfaat dan membantu sy dlam berproses dibangku perkuliahan,untuk itu sya sngat mngucapkan trimkasih kepada kk” dan om” smua yg sdh memberi kami kesempatan untuk bljar, harapan sya kegiatan ini tdk berhenti smpe disini saja, tapi juga dijalankan ditahun-tahun yang akan datang😇skli lagi Trimksih untuk kesempatan bljar bersama selama 5 hari.. Tuhan berkati😇”

Sarah Dwi Putri Melita (Universitas Negeri Surabaya, Ilmu Hukum): “Kesannya selama saya ikut kegiatan ini seruu banget. Karena saya bisa mengerti materi baru yang disampaikan dengan sangat baik serta bertemu teman-teman baru, utamanya yang satu universitas.”

Yokebeth Patria Senadi (Uni Airlangga, Psikologi): “Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam welmab book club selama 5 hari berturut-turut, semoga rangkaian kisah dan pertemuan persekutuan tetap terus berlanjut dan bisa ketemu ofline aihihihihi. Tuhan Yesus memberkati <3”

Regional 4 Virtual Youth Gathering

Mengisi libur sekolah kali ini, pelayanan siswa Regional 4 mengadakan virtual youth gathering. Acara ini diadakan pada tanggal 9 Juli  2022 dan diikuti oleh 50 Siswa. Dikoordinir oleh kel Trisuta dan dibantu oleh kel Hardi Susan, kak Femy, Kak Rita, dan kak Dewi.

Peserta dan kakak-kakak pembimbing

Virtual youth gathering kali ini mengambil tema The Children of The most High (Matius 5:25).

Sesi 1 dibawakan oleh pak Anung dengan pesan sebagai anak Tuhan perlu mengembangkan kemampuan yang Tuhan berikan untuk menjadi berkat.

Sesi 2 dibawakan oleh kak Chika dengan pesan siswa belajar mengenali bakat minatnya dan mengembangkannya.

Dan sesi penutup dibawakan oleh pak Rovy dengan pesan setiap anak Tuhan sangat berharga sebagai anak raja, seharusnya menunjukkan kehidupan yang mulia.

Pada youth gathering kali ini juga ada 6 workshop yang bisa diikuti oleh peserta, yaitu:

  • Workshop 1: Coding dibantu oleh kak Natan
  • Workshop 2: Menggambar on line oleh Kak Vanessa
  • Workshop 3: Canva oleh Kak Hardi
  • Workshop 4: Membuat konten youtube oleh Kak Anna
  • Workshop 5: Cooking oleh Kak Okta
  • Workshop 6: Bahasa Inggris oleh Kak Elsa
Kakak-kakak yang membantu workshop

Kerinduan kami melalui acara ini siswa dapat memuliakan Tuhan melalui bakat yang Tuhan berikan.

Sekarang Aku Serahkan Kepadamu..

Perintisan Kampus di Ternate

Oleh: Yoppy Jutan

TUHAN berkata kepada Yosua, “Sekarang Aku serahkan kepadamu Yerikho dengan rajanya dan semua tentaranya yang berani-berani itu.

Tahun ini menjadi doa bagi kami, bagaimana caranya Kabar Baik bisa masuk ke salah satu kampus yang ada di Maluku Utara, tepatnya di Kota Ternate. Sempat berencana beberapa kali tapi tidak terlaksana. Dengan kemurahan Allah, tanggal 13-16 Juli, kami berdua (Yoppy dan Neny) bersama 3 anak kami, melakukan perjalanan laut dengan cuaca yang cukup ekstrim, angin kencang disertai hujan dan gelombang yang tinggi menjadi teman selama hampir 12 jam perjalanan dengan KMP Holy Mary dari Morotai ke Ternate.

Bersyukur bisa singgah beberapa waktu di salah satu pulau, Pulau Dama. Sebelum tiba di pelabuhan akhir, kota Ternate.

Singgah dan injakkan kaki di Pulau Dama, Ujung utara Pulau Halmahera
Ternate

Tujuan perjalanan ke Ternate adalah ingin bertemu dengan salah satu Staf Dosen di Fakultas FKIP, Ibu Rosita Wondal membicarakan strategi penjangkauan kampus Unkhair dan agenda selanjutnya ingin bertemu dengan Dekan serta Ketua Jurusan Fakultas Perikanan untuk membicarakan kerjasama terkait Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia melalui Diklat, Penelitan dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Sungguh mengucap syukur untuk pekerjaan Tuhan yang ajaib bisa mempertemukan kami dengan Ibu Rosita, sebelumnya kami belum pernah bertemu secara langsung. Ibu Rosita adalah teman dari Usi Vero (tinggal dan bekerja di Pulau Morotai sebagai ASN) bersama Bu Koko (sementara dalam proses studi akhir Program Doktor di UGM). Mereka melayani mahasiswa di Universitas Pasifik Morotai.

Setelah melalui pertimbangan, kenyamanan serta keleluasaan dalam komunikasi mengenai pelayanan, kami bertemu dengan Ibu Rosita di salah satu taman di kota Ternate. Berbagi cerita tentang apa yang selama ini kami hidupi dalam membagi hidup dengan orang-orang muda (mahasiswa) dengan Kejadian 13:14-17 & Matius 28:19-20 sebagai dasar keyakinan kami, bagaimana menjangkau dunia melalui orang-orang muda lewat pekerjaan mereka sebagai tenaga pengajar yang akan tersebar ke berbagai penjuru sehingga kabar baik itu semakin tersebar luas. Hal ini dipandang baik dan memberi semangat baru bagi Beliau. Dengan menitikan airmata, Ibu Ita (sapaan Beliau), mengatakan bahwa, Beliau sangat bersyukur, karena Tuhan mempertemukan kami, yang memiliki keterbebanan yang sama, bagaimana kami memberi hidup kami dengan mengajarkan nilai-nilai kebenaran kepada para mahasiswa, supaya mereka menghidupi dan melakukannya kepada orang lain.

Memang selama ini, Ibu Ita sudah melakukan bagian dia dengan mengumpulkan para mahasiswa dalam pertemuan rutin (satu bulan sekali) dalam Ibadah bersama yang dilaksanakan di salah 1 ruangan di Kampus atau pun di tempat tinggalnya. Tidak banyak mahasiswa yang biasanya menggabungkan diri, jika lengkap, mungkin sekitar 20 orang (gabungan dari beberapa angkatan) di Fakultas tempat Ibu Ita mengajar.

Sharing bersama Ibu Rosita Wondal

Selanjutnya, kami bertemu dengan Dekan, Ketua Jurusan, dan Staf di Fakultas Perikanan, Univ Khairun (sebelumnya sudah membuat janji untuk pertemuan ini) untuk membicarakan kerjasama terkait Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia melalui Diklat, Penelitan dan Pengabdian kepada Masyarakat. Tuhan menjawab lebih dari yang kami pikirkan dan doakan, bahwa melalui diskusi singkat dan ringan ini, Yoppy diberi kepercayaan untuk memberikan Mata Kuliah Umum (3 kali pertemuan tatap muka, online maupun offline), dan esok hari adalah pertemuan perdana sekaligus pertama dengan para mahasiswa Perikanan dari kampus tersebut. Janji Tuhan dari Kitab Yosua di atas menjadi nyata, bagaimana Tuhan menyerahkan Kampus ini melalui Fakultas Perikanan kepada kami. Kami berdoa kiranya Tuhan mempertemukan dengan orang-orang muda yang telah Dia tentukan sejak semula.

Bersama Dekan, Ketua Jurusan dan Staf di Fakultas Perikanan, Universitas Khairun

Tantangan dalam menjangkau para mahasiswa yang kami dapati dari hasil diskusi dengan beberapa dosen ini: kurang motivasi untuk serius dengan apa yang sedang dikerjakan (studi); nilai-nilai kebenaran yang tidak kokoh membuat mudah sekali mereka diombang-ambingkan dan memilih untuk mengikuti apa yang dunia tawarkan.

Doa kami untuk di bulan depan, Bung Koko dan Usi Vero akan bertemu dengan para mahasiswa (kontak dari Ibu Ita) dan berbagi tentang kabar baik dan bagaimana bertumbuh dalam kebenaran serta memiliki komitmen yang tetap teguh dan konsisten dalam menghidupinya.

Kuliah Umum

Bersiaplah… Jalanilah… (Papua, Part 2)

Oleh: Jermy Tomasoa

Melanjutkan cerita dari bagian pertama perjalanan penggembalaan ke Papua pada bulan April yang lalu oleh Bung Justi, Bung Jermy, dan Tim Sub Regional 5.3.

JAYAPURA

Selasa, 5 April, kembali ke Jayapura dan sharing bersama Keluarga Pujirahardjo (Mas Samuel dan dr Hety) setelah melakukan vaksin booster di Puskesmas Abepura, tempat dimana dr Hety bekerja.

Bersama Mas Samuel dan Mbak Heti

SARMI

Rabu pagi, melanjutkan perjalanan ke SARMI melalui jalan darat, kira-kira selama 7 jam perjalanan.

SARMI adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua. Nama SARMI adalah singkatan dari nama suku-suku besar dari 87 suku  yang ada disana yakni suku Sobey, Armati, Rumbuai, Maniem dan Isirawa

Kami menginap semalam untuk melakukan perjalanan ke kampung Keder Mengunjungi para alumni: Kel Justinus Rijoli (generasi kedua dari pelayanan kampus Ambon, Kel. Lisye Tuankotta dan Andre Labobar). Mereka berprofesi sebagai guru di SMA N 3 di kampung Keder, Justinus menjadi Kepala Sekolah di sana.

Dengan pertolongan Tuhan, kami diberi kesempatan menggunakan beberapa waktu untuk berdiskusi dengan siswa, percakapan berlangsung dengan lancar, hangat dan begitu seru. Mereka memberi respon baik saat bung Justi bertanya kesediaan mereka mendengarkan firman Tuhan. “Menggapai Masa Depan bersama Tuhan” adalah topik yang dibagikan oleh bung Justi. Mereka memberi diri untuk diperdamaikan dengan Tuhan, kami memuji Tuhan untuk pekerjaan-Nya yang ajaib.

Hal yang kami pelajari melalui momen ini:

  • Perlu kepekaan akan pimpinan Roh Kudus
  • Perlu keberanian untuk menyampaikan Injil Kerajaan Allah

Kami diberi kesempatan berbagi dengan para Guru dan sharing secara pribadi dengan Tim di Sarmi (Keder), menguatkan hati dalam setiap pergumulan dan memberi dorongan untuk menjangkau para guru dan siswa untuk Injil.

JAYAPURA

Kembali ke Jayapura hari jumat, 8 April 2022, jam 05.00 WIT. Saya melakukan aktifitas di kantor dan bung Justi melanjutkan agenda pelayanan dengan sharing pribadi dengan teman-teman alumni.

9 April 2022, gathering dengan alumni di Jayapura dalam suasana yang lebih rileks. Pertemuan pasca pandemi ini bertujuan untuk membangun kesehatian dan berkolaborasi dengan para alumni galery Papua untuk pengembangan skill dan ketrampilan dalam dunia usaha supaya setelah lulus dari kampus, mereka bisa memulai usaha dengan tujuan penjangkauan untuk Injil dan mendidik orang lain berkarakter Kristus.

KEROOM

Selesai acara gathering, kami mengunjungi Keluarga Simanjuntak (Romel dan Ika) di Kabupaten Kerom untuk menguatkan hati, mendengarkan pergumulan, dan mendoakan mereka.

Keluarga Simanjuntak

Minggu 10 April 2022, bersekutu bersama keluarga Tomasoa (Jermi, Judi, dan Grace)

keluarga Tomasoa

TIMIKA

Bung Justi melanjutkan perjalanan ke Timika pada Senin, 11 April 2022 pagi, bersama Kel Tehuayo (Kres dan En) sebagai pemimpin kluster 5.3.5. Esok harinya, bung Justi melanjutkan agenda sharing Paskah di tempat bung Kres bekerja sebagai Kepala Sekolah (SMA YPK Timika).

“Respons Manusia atas Doa yang pertama Tuhan Yesus” adalah materi yang dibagikan, diambil dari Lukas 23:33-34. Mengucap syukur untuk pekerjaan Tuhan yang besar disaat guru dan siswa ditantang untuk memberi diri diperdamaikan dengan Tuhan, mereka berdiri dan kami mendoakan mereka.

Acara dilanjutkan dengan sharing bersama para Guru, bagaimana mengubah dunia melalui sekolah dimana mereka bekerja yaitu dimulai dari diri sendiri dengan memberi diri dan bertumbuh dalam kebenaran dan Firman Tuhan.

Beberapa kesan dari Guru dan Siswa:

Saya senang dengan kehadiran bapa Justi disini, Saya senang dengan sharing Firman Tuhan supaya dapat mengubah hidup Saya menjadi lebih baik.

Sintia Mamala (Guru Agama Kristen)

Bapa Justi pimpinnya bagus ya, sangat simpel sekali. Mudah dimengerti. Terima kasih sudah mau datang melayani kami di sini.

Thomas, Guru Kimia

Terima kasih bapa Pattikawa, sudah mau datang ke kami menguatkan kami. Saya akhirnya bisa mengerti bahwa Saya harusnya bukan sekedar guru, tetapi guru yang bisa membawa pesan-pesan Tuhan untuk anak didik Saya.

Aya Wakanno, Guru PKn

Saya ingin menjadi seperti orang yang disalibkan di samping Yesus, yang punya iman yang kuat dan percaya bahwa Tuhan akan datang sebagai Raja untuk menyelamatkan dia.

Joe, siswa

Setelah itu, bu Justi bertemu dengan para alumni di Timika.

bersama alumni di Timika

Saya sangat berterima kasih untuk bapa Justi yang datang ke kami di Timika. Saya sudah dipilih Tuhan, Saya harus sungguh-sungguh dengan Tuhan, mau sama dengan penjahat yang bersama-sama dengan Yesus saat di salibkan, yang masih diberi kesempatan bertemu Tuhan. Saya merasakan banyak hal yang baik (kepuasan abadi). Saya bersyukur karena Tuhan mengutus orang-orang baik untuk hadir dalam hidup Saya.

Yulianus Mote, Mahasiswa UTI (Timika)/ Alumni SMA YPK Timika

Dilanjutkan sharing pribadi bersama bung Krest dan usi En untuk, menguatkan hati untuk terus bersandar dan mempercayai Tuhan dalam segala pergumulan, bahwa kelemahan kita menjadi sarana kebergantungan kita dengan Tuhan dan bagaimana kita dapat bekerja sama secara tim untuk memajukan IKA di Timika.

Kembali ke Jayapura dan bertemu Kel. Bung Yani Alfons. Bersyukur untuk kemurahan Tuhan bagi mereka yang terbeban untuk menjangkau anak-anak muda di Papua melalui dunia usaha.

Kel. Bung Yani Alfons

KARUBAGA

Karubaga, adalah ibukota dari Kabupaten Tolikara.  Ini adalah perjalanan ke-2 setelah tahun 2014.  Kami akan mengunjungi jemaat Filipus dalam rangka perayaan Paskah 2022. Tema perayaan paskah: “Melalui ibadah paskah ini jemaat Filipus dapat mengerti dampak  dari kematian Yesus di kayu salib dan mengambil bagian dalam penderitaan-Nya.  Gembala sidang jemaat Filipus adalah Pak Yakob, yang merupakan salah satu yang ditolong oleh Bung Demianus (alumni Makassar, yang pernah ditolong dr Boko) selain Yhon Wetipo (Timika) dan Panco (almarhum).  Bung Demi dan Pak Yakob mempunyai kerinduan agar di Karabuga orang tidak hanya sekedar beribadah tetapi juga dimuridkan, mereka berdoa supaya jemaat Filipus dapat bertumbuh dalam pemuridan.

Tiba di Wamena Kamis 14 April 2022 siang. Di jemput oleh Pak Yakob, Ainus, dan Lewi yang sengaja datang dari Tolikara untuk menemani kami sebagai penduduk asli selama perjalanan ke Karubaga. Perjalanan Wamena ke Karubaga selama 2,5-3 jam dengan mobil, melewati medan yang menantang (jalanan yang rusak dan sebelah kira kanan jalan adalah jurang).

Perjalanan ke Tolikara kali ini penuh dengan pergumulan, karena adanya penembakan-penambakan yang sering terjadi disana, ditambah trauma yang pernah kami alami di tahum 2014.  Dalam perjalanan ke sana bung Justi sempat berdoa “Tuhan kami yakin Engkau akan menyertai kami dan melindungi kami selama perjalanan ini, dan ada banyak saudara yang mendoakan perjalanan ini, namun kalau karena jiwa-jiwa di Tolikara, nyawa kami harus dikorbankan, jadilah kehendakMu dan jangan kehendak kami”.

Kami tiba sore hari disambut cuaca yang dingin dan listrik yang padam. Kami mendiskusikan agenda Jumat-Minggu, bagaimana bung Justi akan berbagi firman Tuhan di sana.

“Dampak kematian Kristus dan bagimana mengambil bagian di dalamnya”  adalah topik yang dibagikan Jumat pagi, yang dilanjutkan dengan sharing dengan Pak Yakob dan beberapa pelayan sampai pada malam hari tentang Visi Pemuridan dan Amanat Agung Kristus.

Sabtu, 16 April 2022, bung Justi berbagi dari Matius 28:16-20 mengenai “Apakah Anda ingin Membuat Perubahan? Kuncinya adalah Pemuridan“.

Terima kasih bung Justi sudah mengingatkan kembali dan mendorong Saya untuk memulai lagi apa yang pernah Saya alami. kadang Saya merasa kurang percaya diri dan tidak mampu, namun Sharig tadi menguatkan dan memberi Saya motivasi kembali untuk mau memuridkan orag lain

Paulus (pernah dimuridkan dr Boko bersama Demianus dan Sponcor Panjaitan)

Minggu, 17 April 2022, Ibadah minggu Paskah dengan Tema “Kasih Allah yang tidak berubah”. Kami bersyukur untuk pekerjaan Roh kudus dan respons orang-orang atas Firman Tuhan yang dibagikan. 

Sesudahnya bung Justi sharing dengan beberapa anggota jemaat lainnya dan menyemangati anak-anak muda Papua supaya sejak muda mereka hidup sungguh-sungguh dengan Tuhan dan mengalami Tuhan agar itu dapat menjadi referensi untuk mereka menceritakannya kepada orang lain.

Setelah makan siang, kami (saya, bung Justi, Demianus dan Meis) meninggalkan Karubaga kembali ke Wamena.  Berdiskusi saat makan malam, bagaimana memulai mengembangkan komunitas pemuridan di Tolikara.

diskusi ketika makan malam

Bersyukur untuk dasar yang sudah di letakkan bung Demianus di Tolikara.  Juga untuk pekerjaan Tuhan selama 4 hari disana.  Doakan agar Tuhan memberi hikmat kepada bung Yakob dan tim untuk mem-follow-up dan memulai pemuridan di antara jemaat Filipus di Karubaga,  dan doakan bung Demianus juga dalam mendampingi bung Yakob dan Tim dalam follow up.

Tiba di Jayapura, melanjutkan sharing pribadi dengan Keluarga Nanlohy (Adi, Susi dan anak-anak),

Keluarga Nanlohy

MERAUKE

Kami melanjutkan perjalanan dengan pesawat ke Merauke dan tiba selasa pagi. Bersama bung Edy, bung Justi bertemu beberapa keluarga: Keluarga Kuriwosiri (Melky dan Lena, namun Lena sedang ke Jakarta jadi tidak ketemu ), Keluarga  Cahyono (Rian & Eri), Keluarga dr Litha Gultom dan Keluarga Melmambessy, juga bertemu dengan Eby, peserta NavLEAD dari kampus Musamus Merauke.

Rabu 20 April 2022 sore, bung Justi meninggalkan Merauke dan Papua menuju Ambon, melalui Makassar.  Memanfaatkan waktu transit untuk berkunjung ke Keluarga Panjaitan (Sponsor dan Rida) bersama dengan bung Atus Gamar. Sharing tentang dinamika kehidupan dan bagaimana menghidupi dan menjalani panggilan kita dengan semua duka dukanya bersama teman-teman alumni di Makassar. Melanjutkan kembali perjalanan ke bandara dan tiba di Ambon sore itu.

TANTANGAN DAN PERGUMULAN

  1. Tinus sebagai kepala sekolah di Sarmi dengan banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan sehingga dibutuhkan penyerahan untuk mengkoordinir guru dan juga siswa.
  2. Lisye dan Andre sebagai guru juga memerlukan kapasitas dan komitmen untuk PA dengan para siswa.
  3. Kres Tehuayo sebagai kepala sekolah di Timika punya tanggung jawab yang besar sehingga dibutuhkan hikmat untuk menolong para guru dan siswa bersama-sama dengan isterinya Sentya (En).
  4. Yani Alfons dan Samuel Pujirahardjo sebagai ASN mengkoordinir para alumni di Jayapura untuk memulai pendekatan bisnis guna menjangkau mahasiswa, sehingga dibutuhkan kapasitas, kreativitas dan inovasi.
  5. Demianus Sapan dan Yakob sebagai perintis gereja baru di Tolikara, memiliki kerinduan untuk memulai pemuridan di gereja, dibutuhkan kapasitas dan team work.
  6. Edy Melmambessy bersama tim di Merauke yang memiliki pekerjaan sebagai dosen dan ASN, dibutuhkan hikmat untuk mengelola waktu agar bisa memuridkan.

UCAPAN SYUKUR DAN DOA

  1. Memuji Tuhan untuk pekerjaan Roh Kudus selama penggembalaan di kota-kota di Papua seperti: Sarmi, Timika, Tolikara, Jayapura dan Merauke.
  2. Mengucap syukur untuk penggenapan janji Tuhan dari Yehezkiel 36:37-38, sehingga banyak jiwa yang memberikan dirinya untuk bertobat dan berkomitmen untuk bertumbuh dalam firman Tuhan baik di Sarmi, Timika dan Tolikara.
  3. Mengucap syukur untuk kecukupan perjalanan di Papua sebesar Rp. 46.750.000,- . (empat puluh enam juta tujuh ratus lima puluh  ribu rupiah).
  4. Mengucap syukur untuk tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Keluarga Tehuayo sehingga para siswa dan guru yang telah berkomitmen untuk bertumbuh dalam KPA telah memulai PA.
  5. Mengucap syukur untuk tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Demianus dan pak Yakob sehingga permuridan sudah mulai jalan di gereja mereka.
  6. Tolong mendoakan Tinus, Lisye dan Andre agar bisa bertumbuh bersama sehingga mempengaruhi para guru untuk dapat belajar bersama sebagai suatu komunitas.  Juga mendoakan mereka agar bisa menindaklanjuti siswa-siswa yang telah mengambil keputusan untuk ditolong bertumbuh menjadi murid Kristus.
  7. Tolong doakan Yani dan Samuel sebagai koordinator tim bisnis untuk mengkoordinir teman-teman alumni di Jayapura dalam rangka membangun kompetensi generasi muda Papua dalam bidang bisnis melalui kampus-kampus swasta sebagai jembatan penjangkauan mahasiswa bagi Injil Kerajaan Allah.
  8. Bersyukur untuk dasar yang sudah di letakkan bung Demianus di Tolikara.  Juga untuk pekerjaan Tuhan selama 4 hari disana.  Doakan agar Tuhan memberi hikmat kepada bung Yakob dan tim untuk mem-follow-up dan memulai pemuridan di antara jemaat Filipus di Karubaga,  dan doakan bung Demianus juga dalam mendampingi bung Yakob dan Tim dalam follow up.
  9. Tolong doakan Edy dan tim di Merauke dalam menggerakan pemuridan di area masing-masing bersama komunitas yang ada, agar terus tumbuh sesuai dengan kemurahan ALLAH.
  10. Tolong doakan Jermy sebagai ASN agar terus bergantung pada hikmat Tuhan serta diberi kapasitas dan hikmat dalam mengelola waktu agar terus mebersarkan hati, mendorong dan memotivasi para pimkluster dan koordinator kota bersama bung Justi sebagai supervisor dan pendamping baik melalui pertemuan online maupun on site.
  11. Bersyukur untuk bp/ibu yang turut berkontribusi melalui pemberian yang diberikan sehingga perjalanan ini dapat terlaksana. Kiranya Tuhan terus memberkati bp/ibu untuk terus bekerjasama menjangkau banyak jiwa untuk kemuliaan Tuhan.
  12. Tolong doakan rencana perjalanan saya dan bung Justi untuk mengunjungi Manokwari dan Wasior pada tanggal 17 Juli sampai dengan 25 Juli 2022, kiranya Tuhan mencukupi kebutuhan biaya yang dibutuhkan serta dipertemukan dengan para mahasiswa yang haus akan firman Tuhan.