Retreat Navigator Sumba

Kegiatan retreat komunitas Sumba diadakan selama 3 hari terhitung sejak tanggal 3-5 November 2023. Dari diskusi tim kepemimpinan regional dan nasional menyatakan bahwa sangat penting untuk mengembangkan komunitas lokal di pulau Sumba. Memastikan kokohnya pekerja dan pemimpin di area tersebut, serta mendorong munculnya regenerasi pekerja Kristus yang setia. Secara jumlah ada cukup banyak alumni dari Sumba yang dulu pernah dilayani oleh pelayanan kampus di Surabaya, Malang dan pulau Bali. Namun para alumni tersebut belum berjejaring dengan baik dan melayani bersama. Untuk itulah diadakan retreat komunitas Sumba agar dapat megumpulkan anggota-anggota komunitas, memperlengkapi mereka dan mendorong mereka untuk menolong orang lain mengenal Kristus.

Tema retreat kali ini adalah “Lihat, Tuhan hendak membuat sesuatu yang baru!”. Ayat tema diambil dari Yesaya pasal 43 : 19 yang berbunyi : “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan Sungai-sungai di padang belantara.” Kegiatan retreat ini dihadiri kurang lebih 40 orang yang terdiri dari keluarga, alumni muda dan mahasiswa.

Retreat yang diadakan di Hotel Casa Kandara Waingapu ini pada sesi pertamanya dibuka oleh Bapak Rudi MK, beliau berbagi mengenai bagaimana melihat hal baru yang Tuhan sedang kerjakan. Pada hari kedua peserta retreat juga melakukan rekreasi dan makan malam bersama di pantai. “Dengan menginjakkan kaki di Sumba, kami dapat bertemu langsung dengan teman-teman komunitas Sumba, berinteraksi dengan hangat, mendengarkan beban dan pergumulan, berdiskusi dan saling mendoakan. Mulai dari diskusi di meja makan, sampai menikmati keindahan alam dan berkaraoke bersama di Pantai Walakiri”, jelas salah seorang dari panitia retreat.

Pada salah satu sesi tim TDN dan tim Subreg bersama-sama peserta juga mendoakan dan mengutus keluarga Adi Pandrangga dan keluarga Agung Umbu sebagai tim pemimpin lokal di Sumba. Jika teman-teman pembaca mengingat mari kita juga turut mendoakan supaya Tuhan senantiasa menyertai kedua keluarga ini dalam melakukan pelayanannya.

Berikut beberapa kesan dari peserta retreat :

  • Puji Tuhan, saya pribadi merasakan suasana Kerajaan Allah dalam retreat Nav Sumba ini. Kesan yang paling indah ialah bisa berjumpa dengan alumi Nav yang sungguh-sungguh dipakai Tuhan dalam pelayanannya. Pada materi firman Tuhan yang dibagikan kepada kami, saya pribadi merasa sangat diberkati. Melalui retreat ini saya makin paham visi Nav. Retreat ini memotivasi saya untuk lebih sungguh melakukan pelayanan pemuridan, menikmati hubungan pribadi dengan Tuhan dan mengasihi sesama manusia. (Ryan)
  • Mengucap syukur karena campur tangan Tuhan nyata, Tuhan maha mendengar setiap doa-doa kita dalam persiapan retreat dengan segala keterbatasan yang kita miliki, Tuhan memperlengkapi semuanya dengan begitu indah sehingga retreat ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Saya percaya semua kita diberkati dengan adanya kegiatan ini, baik melalui sharing ataupun pengalaman hidup para pembicara dan juga kebersamaan yang hangat dan semakin erat walau bertemu dalam waktu yang singkat, terpujilah Tuhan. (Norlin)
  • Sebagai alumni muda yang baru 2 tahun kembali ke Sumba. Saya menyebut Sumba sebagai tanah perjanjian, karena untuk kembali ke Sumba saya memmiliki kisah yang luar biasa bersama Tuhan. Melalui janji dalam firman-Nya saya bisa berada di Sumba. Saya pikir setelah lulus kuliah akan lebih enak tinggal di Bali, tapi Tuhan membawa saya kembali ke Sumba dan saya rasa ini bukan kebetulan. Tuhan ingin melihat pulau Sumba menjadi pulau kesayangan-Nya. Teringat dengan Ulangan 11:10-12 – “Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur. Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; suatu negeri yang dipelihara oleh Tuhan, Allahmu: mata Tuhan, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.” (Luci)
  • Berkat yang saya nikmati melalui retreat ini adalah diingatkan bahwa keselamatan yang sudah saya terima dari Tuhan bukan disimpan untuk diri sendiri tapi untuk dialirkan menjadi berkat bagi sesama. Tuhan menginginkan supaya kita menjadi manusia Eden (serupa dengan Kristus), kemudian untuk menuju tanah Kanaan kita harus berani meninggalkan kenyamanan/ kesenangan hidup. (Agung Umbu)

Tinggalkan Balasan