Navina 2024

Berikut ini info proyek/rencana strategis 2024 dan narahubung setiap proyek/rencana. Silakan klik nama untuk kirim pesan/menghubungi ybs.

NoProyek/RencanaNarahubung
1Kampus PkuMarthin
2Kota JambiGuntara
3Kampus Samarinda
4Kota Cimahi
5Kampus Manado
6Kota Purwokerto
7Kampus Waingapu
8Kota Kupang
9Kampus Manokwari
10Kota Enorotali
11BdA
12Tales
13Hiba
14Bgd
15MK
16TLRelly
(sedang dilengkapi)

Seminar April 2022

Runtutan acara Seminar: (dalam WIB)

  • 12:30 Ruang dibuka untuk ramah tamah
  • 13:00-13:30 Renungan dan Update Nav (Renungan: Edu Napitupulu, MC: Benny Sitanggang).
  • 13:30-15:30 Seminar dalam breakout room (kapita selekta), dengan dua topik: Keuangan (Uang dan Hati Kita, pembicara: Ir. Erwin Gultom, moderator: Julius Andre) dan Kesehatan (Covid dan DBD pada Anak, pembicara: dr. Frans Huwae, dr. Junita Sinaga SpA, moderator: dr. Yesti).
  • 15:30 Ramah tamah di main room

Peserta

Seminar ini untuk masyarakat/komunitas Navina dan para relasinya yang ingin menikmati bersama (keluarga besar, teman kantor, tetangga, teman gereja, dll). Silakan infokan seminar ini kepada relasi terdekat (tetapi tidak publik/grup umum). Silakan memilih ruang seminar yang cocok.

Covid pada Anak (dr. Frans Huwae)

Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan pandemi COVID-19 dan kasus pertama di Indonesia tanggal 2 Maret 2020 atau sekitar 4 bulan setelah kasus pertama di Wuhan. Kasus COVID-19 meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu sehingga memerlukan perhatian. Lebih jauh lagi, beberapa varian baru dari virus SARS-CoV-2 seperti varian Alpha (B.117), Beta (B1.351), dan Delta (B.1.617) juga telah ditemukan penyebarannya di berbagai daerah di Indonesia dengan risiko penularan tinggi.

Saat ini terdapat varian baru dari Covid-19 yaitu varian B.1.1.529 yang diberi nama Omicron. Pada awal dan pertengahan Maret 2022 telah didentifikasi varian Omicron BA.2 dan Deltacron, namun mengenai virulensi, morbiditas dan mortalitasnya belum diketahui pasti karena masih dalam penelitian.

Kasus COVID-19 positif anak di Indonesia lebih banyak dibandingkan negara-negara lain di Asia maupun di dunia dengan menyumbang angka kesakitan 2.9% pada usia 0-5 tahun, 10.4% pada usia 6-18 th. Sedangkan angka kematian 0-18 th sebesar 0.5% dan angka kesembuhan 97.3%.

Varian Omicron masih merupakan ancaman kematian bagi anak. Apa yang perlu menjadi perhatian serius orang tua, dalam menjaga anak dari paparan virus Covid19 dan komplikasi berat apa yang perlu diketahui.

DBD pada Anak & Remaja (dr. Junita Sinaga SpA)

Infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dangue, dengan 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang ditularkan oleh nyamuk betina Ae aegypti dan Ae albopictus.

Setiap tahun insidens infeksi dangue meningkat dramatis secara global sekitar 390 (284-528) juta orang mulai dari asimtomatis sampai yang simtomatis. Study prevalens memperhitungkan terdapat 3,9 miliar orang di 129 negara berisiko terinfeksi dan 70% berada di benua asia.

Penelitian terkait insidens infeksi dangue di Indonesia selama 50 tahun menunjukkan peningkatan tajam, pada tahun 1968 adalah 0,50 kasus per 100.000 menjadi 77,96 kasus pada tahun 2016 dengan siklus setiap 6-8 tahun. Pada tahun 2017 tercata 59,047 kasus demam berdarah dangue (DBD) dan kematian terkait DBD tersebut sebanyak 444 atau insidens 22,55 per 100.000 tahun dengan CFR 0.75%

Anak Indonesia adalah kelompok rentan mengalami infeksi dangue, sejak tahun 2016 sampai 2019 kasus usia 0-14 tahun insidens nya berturut-turut 51,66%, 53,8%, dan sampai tahun 2020 mencapai 53,41%. Karena tingginya insidens ini perlu penanganan yang tepat untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dangue di Indonesia.

Uang dan Hati Kita (Ir. Erwin Gultom)

“Di mana hartamu berada, di situ hatimu berada”, tentunya kita familiar dengan frasa tersebut bukan? Harus kita akui bahwa Firman Tuhan ini memang selalu relevan dengan kondisi kita. Mungkin kita pernah dalam kondisi dimana hati merasa tidak tenang ketika bepergian telalu lama dan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, karena kita menyimpan harta benda berharga di rumah. Mungkin pernah juga kita tiba-tiba khawatir melihat portfolio investasi yang nilainya anjlok akibat pandemi atau perang. Dan mungkin juga kita pernah mengalami kondisi dimana hati merasa galau ketika akan memberi persembahan/perpuluhan. Untuk itu adalah baik jika kita sama-sama mendiskusikan sebuah topik tentang Uang dan Hati Kita.

Dalam kapita selecta ini kita akan belajar bagaimana kita dapat mengelola uang berdasarkan prinsip-prinsip di Alkitab. Baik itu mengelola pengeluaran bulanan, sikap terhadap harta benda yang kita miliki, juga terhadap perpuluhan atau persembahan lain nya. Banyak pelajaran dan pengalaman yang menarik bisa kita lihat. Sampai bertemu secara virtual di tanggal 10 April 2022.

Kontak: Gloria.

Seminar Navina Maret 2022

Acara Seminar (WIB)

11:00-13:00 Seminar Keuangan: Investasi. Pembicara: Orias P. Moedak, Sotarduga Napitupulu, Tongam Lumbang Tobing (Ketua Satgas Waspada Investasi). MC: Ujang Sanusi.

13:30-15:30 Seminar Kesehatan/Psikologi Anak: Ikatan Emosi. Pembicara: Robert O. Rajagukguk & Johana Purba. MC dan Moderator: Graciela Minalesta.

Peserta

Masyarakat Navina dan para relasinya yang ingin menikmati bersama. Silakan infokan seminar ini kepada teman-teman dan keluarga. Bisa mengikuti salah satu seminar sesuai keperluan, atau keduanya jika cocok.

Investasi

Topik keuangan dan investasi saat ini jadi topik yang menarik untuk dibahas. Terlebih ketika media mainstream maupun media sosial banyak mengangkat public figure dengan julukan “sultan” karena kekayaan instan dan kepiawaian mereka berinvestasi, tapi ternyata berujung memakan korban investasi.

Sebagai orang percaya, tentu kita yakin dengan pemeliharaan Tuhan yang menyeluruh dalam hidup kita. Namun kita tetap perlu hikmat dalam mengelola berkat yang Tuhan percayakan di tangan kita. Mengutip dari kitab Ulangan, Tuhan menjanjikan suatu negeri yang berlimpah susu dan madu. Susu merupakan analogi berkat yang harus dihabiskan untuk masa kini sedangkan madu adalah berkat yang bisa disimpan untuk jangka panjang.

Adalah baik bagi kita untuk mencari tahu kemana sebaiknya saya menempatkan uang untuk berinvestasi. Bagaimana memilih instrumen investasi? Apa saja investasi yang harus kita hindari?

Di seminar ini kita akan belajar dari para ahli yang memang sudah memiliki dasar keilmuan tentang investasi dengan sangat baik dan juga telah melakukan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Seminar ini akan memberi kita wawasan yang cukup serta pagar-pagar supaya kita tidak terjerumus ke dalam investasi ilegal.

Ikatan Emosi

Orangtua seringkali fokus pada perkembangan intelektual anak, tapi kurang memperhatikan perkembangan emosi anak. Akibatnya, anak kurang berkembang dalam mengelola emosinya. Bahkan ikatan emosional anak dan orangtuanya juga tidak terjalin dengan baik.

Sebagai orang tua, apakah anda pernah terpikir bahwa ikatan emosi (attachment) antara anak dengan anda dapat membantunya tumbuh bahagia dan percaya diri?

Seminar ini akan mengulas cara terbaik untuk membentuk ikatan emosi (attachment) di masa usia dini. Proses tersebut akan membentuk anak menjadi pribadi yang sehat secara mental di masa dewasa.

Renungan & Update Nav

Tiga puluh menit antar 2 sesi tsb (13:00-13.30 WIB) akan dipakai untuk renungan dan update Navina (jika memungkinkan waktunya).

Kontak: Gloria.

Dukung Navina 2022

Sabtu, 22 Januari 2022 telah diadakan rally nasional awal tahun, kick-off Navina 2022, secara virtual. Menurut pengamatan panitia, peserta virtual mencapai puncak 467 perangkat bergabung bersama. Itu berarti mungkin minimal sekitar 600 orang bergabung, karena banyak yang pasangan. Bahkan teman-teman nobar untuk mengikuti rally ini, banyak orang bersama-sama di satu ruang.

Paparan mas Rudi tentang Navina 2022 bisa dilihat di youtube berikut ini. Ini paparan internal untuk teman-teman dan alumni Nav.

Info tentang pendanaan kami cantumkan langsung di bawah ini:

Anggaran Pengembangan Subreg 2022

Total Anggaran Nasional 2022 (exclude staf)

Dalam video di atas, di bagian kedua, ada motivasi dan penjelasan dari bang Wawan untuk mendukung Navina 2022. Berikut ini form yang bisa dipakai untuk menyatakan dukungan: form dukungan. Kita bisa mendukung dengan doa, dengan tenaga ataupun dengan dana.

Dukungan Dana untuk Navina:
● Bank BCA KCU Dago Bandung – No Rek: 7771986777 a.n. Yayasan Para Navigator Indonesia, atau
● Bank MANDIRI KCP Siliwangi Bandung – No Rek: 1300045677773 a.n. Yayasan Para Navigator Indonesia.

Informasi dan pertanyaan lebih detail, bisa disampaikan kepada: Manager Kantor – Bayu (0813.222.555.30)

Terima kasih untuk bekerja bersama dalam ladang Tuhan, bersama Navina.

PS:
Renungan di rally awal tahun ini bisa didengarkan di youtube juga: (great message, ONkan cc/closed-caption jika ingin disertai textnya)

Walking with Faith in God’s Promises

Kisah Saya yang Unik

Franklin Kurniawan

Di masa kecil, tidak terpikir dan tidak punya keinginan untuk berbisnis atau berdagang. Jadi walaupun saya besar di lingkungan pebisnis dan pedagang, dan punya darah yang katanya darah dagang, otak saya itu otak karyawan, bukan otak bisnis.

Padahal kalau dipikir-pikir, Ibu saya dulu itu sempat berdagang kecil-kecilan. Di tahun 70-an di Medan, Ibu terima jahitan, ngajar menjahit, pernah jual es ganefo, dan kemudian di tahun 80-an, Ibu adalah pionir di Medan dalam membuat dan menjual sukade untuk kue. Waktu kecil, saya ingat ada orang Aceh yang datang ke rumah tiap beberapa bulan mengantar jeruk pagar (semacam citrus) dalam karung goni. Zaman itu belum ada internet. Entah dari mana Ibu bisa sourcing pemasok jeruk tsb dan berhasil eksperimentasi cara pembuatan sukade.

Jeruk sukade ini seperti lemon tapi lebih besar dan kulitnya lebih tebal. Kulit jeruk inilah yang kemudian diolah menjadi sukade. Saya, adik dan adik Ibu yang bertugas memotong sukade menjadi potongan-potongan kecil, dimasukkan ke plastik kecil, siap untuk dititip jual di toko-toko tidak jauh dari rumah.

Setelah lulus kuliah, saya bekerja di Batam. Masuk dalam dunia manufakturing. Batam waktu itu dikenal sebagai Begitu Anda Tiba Anda Menyesal. Infrastruktur masih parah. Jalan-jalan berlumpur setelah hujan. Bioskop cuma ada Studio 21. Supermarket cuma ada Gelael. Yang banyak adalah karaoke dan pub.

Sebagai orang pabrik, dari awalnya saya orang operasional, bukan orang sales atau business development. Orang operasional berantemnya selalu dengan orang sales. Jadi tidak pernah kepikiran untuk jadi orang sales dan juga tidak merasa punya kemampuan.

Setelah 5 tahun bekerja di satu PMA di Batam, saya dan eks kolega buat PT. Ini alur perjalanan hidup yang aneh. Dari high tech company, kami jualan mainan bekas. Mainan bekas diambil dari Salvation Army (Bala Keselamatan) di Singapore, dibawa ke Batam memakai jasa tongkang nelayan. Dibersihkan dengan minyak kayu putih, satu trick yang kami pelajari dari orang Salvation Army, sebelum dipajang untuk dijual. Sementara jualan mainan bekas, kami mencoba memulai berdagang cleanroom consumables untuk pabrik-pabrik di Batam.

Ketika memulai PT tersebut, anak pertama kami baru lahir. Bisnis belum menghasilkan. Tabungan kami menyusut drastis. Dua bulan kemudian, saya dan istri mulai kuatir. Apakah nantinya akan punya uang untuk beli susu untuk anak kami?

November 1999, saya terpaksa jadi karyawan lagi. Pekerjaan yang saya peroleh sebenarnya pekerjaan buangan, pekerjaan yang telah diterima tetapi kemudian dilepas oleh seorang teman. Informasi lowongan juga hanya sepintas dari adik ke istri dan kemudian disampaikan ke saya. Waktu itu saya ogah-ogahan dan pesimis kalau lowongan tersebut masih ada.

Namun ternyata Tuhan berencana lain. Saya bekerja di perusahaan Amerika tersebut selama 11 tahun, memperoleh kesempatan untuk berkarir dan bekerja di Singapore, the Philippines, sebelum kembali ke Singapore. Anak kedua kami made in Batam tetapi lahir di Philippines.

Setelah 11 tahun di sana, saya dan beberapa kolega termasuk atasan saya berkesempatan untuk melakukan MBO (Management Buyout). Kami berhasil menggaet 3 investors dan dengan modal minoritas dari kami tim management, kami membeli divisi perusahaan dari parent company.

Dua tahun pertama, bisnis berjalan mulus. Tahun ketiga, kami mengalami revenue dan cash flow problem, terutama ketika Nokia, customer terbesar kami, bangkrut.
Tahun 2013, dengan persetujuan atasan sekaligus teman dekat saya, saya berhenti dan meninggalkan perusahaan walaupun masih memiliki saham minoritas. Saya berhenti untuk membantu cashflow perusahaan. Hari terakhir di kantor, saya menangis.

Impian saya waktu itu adalah untuk bisa pensiun dini ketika perusahaan IPO atau dibeli oleh perusahaan yang lebih besar. Dua tahun setelah saya berhenti, perusahaan bangkrut dan tutup. Jangankan pensiun dini, kami kehilangan semua modal investasi kami. Amblas blas.

Masa itu adalah masa-masa yang sangat berat bagi saya pribadi dan keluarga. Impian untuk pensiun dini punah. Tuhan berkehendak lain. “Franklin, kamu belum waktunya pensiun, ayo sana kerja keras lagi”. Kira-kira begitu pesan dari Tuhan.

Sedikit kembali ke PT yang saya dan teman mulai di Batam di tahun 1999. Setelah hampir setahun saya bekerja kembali sebagai karyawan dan hanya sebagai pemilik pasif dari PT tsb, kami sepakat untuk saya melepas saham saya dan teman saya menggaet teman lain sebagai partner. Selain di Batam, mereka kemudian buka di Jabodetabek. Di awal 3 hingga 5 tahun pertama, perusahaan tersebut struggle. Omset rendah. Penghasilan tidak mencukupi. Saat ini, setelah 20 tahunan, omset mereka lebih dari 150M. Saya tidak iri dan tidak ada penyesalan. Perjalanan hidup orang berbeda-beda. Saya menikmati perjalanan berkarir di dunia korporasi. Lagi pula saya tidak akan mampu bertahan selama 3-5 tahun tanpa penghasilan memadai di awal perjalanan perusahaan tsb.

Kembali ke perjalanan karir saya. Setelah pukulan berat dengan bangkrutnya perusahaan MBO, saya bekerja di dua perusahaan PMA lain. Satu dari Jerman, satunya lagi Inggris. Setiap bergabung dengan perusahaan baru, saya selalu punya harapan yang mungkin terlalu culun, yaitu berharap agar bisa langgeng dan pensiun di perusahaan itu. Kenyataan jauh dari harapan. Politik korporasi semakin kental. Di perusahaan Jerman, saya di-terminasi karena politik internal dan saya menjadi kambing hitam dari situasi pabrik di Batam yang menjadi tanggung jawab saya. Pabrik itu akhirnya ditutup. Di perusahaan Inggris, atmosfir kantor yang toxic dan suka cari kambing hitam membuat saya tidak betah.

Saya mulai berpikir. Passion saya mulai berubah. Dari operasional dan manajemen pabrik yang telah saya tekuni selama 20-an tahun, passion saya mulai berubah ke training, coaching, consulting. Tahun 2017, saya berkesempatan untuk memberi kuliah singkat di almamater jurusan Mesin ITB. Dalam kuliah 2 hari x 2 jam itu, saya sharing berbagai sisi dunia industri dan profesi di manufakturing ke sekitar 70-an mahasiswa tingkat 3. Pengalaman yang sangat menyenangkan.

Dengan aspirasi dan visi yang sama, di tahun 2017 saya dan dua teman membentuk perusahaan konsultansi dan Industry 4.0 solution integrator di Indonesia dan Singapore. Satu shareholder kemudian keluar sehingga sekarang hanya kami berdua. Operasional perusahaan dua tahun pertama dilakukan oleh teman saya karena saya masih bekerja waktu itu. Baru 2 tahun kemudian saya memberanikan diri untuk keluar dan fokus ke bisnis tsb.

Di akhir 2019, situasi bisnis mulai menjanjikan. Beberapa proyek besar kami peroleh. Kemudian Covid-19 meledak. Yang tadinya saya langganan melihat airport tiap 2-3 minggu sekali, terkadang beberapa kali dalam seminggu, saat ini saya sudah belum pernah ke airport sejak Maret 2020. Banyak perubahan terjadi. Masalah datang bertubi-tubi. Secara finansial, masa ini adalah masa paling sulit bagi kami sekeluarga. Penghasilan turun 75%.

Jehovah Jireh. God provides. Itu doa pendek saya ketika bangun pagi dan tidak tau mau berdoa apa.

Sampai saat ini, Tuhan memelihara dan benar-benar menyediakan jawaban tepat pada waktunya. Lebih dari 1.5 tahun berlalu sejak pandemik meledak, kami masih tertatih-tatih hidup dari hari ke hari. Namun kami percaya, Jehovah Jireh. Dia tidak akan pernah meninggalkan kami.

Singapore, 10 Dec 2021