HELLO CIKARANG

Tanggal 3 April 2022, merupakan hari bahagia bagi Subreg 1.4. Hari Minggu, jalanan cukup lengang, dan berkunjunglah kita ke kota Cikarang. Ide dari Pimsubreg 1.4 yaitu Bapak Robet Simorangkir untuk berangkat ke Cikarang memang sangat tepat, karena rasa rindu begitu menggebu dan sudah tidak terbendung.

Kebahagiaan itu lengkap sudah ketika kawan-kawan di Cikarang menyambut dengan sukacita. Ya, memang sukacita ini tidak bisa digambarkan dengan kata-kata lagi. Karena sudah cukup lama kita tidak bertemu.

Bertempat di kediaman Bapak Didit dan Ibu Henny, kami saling melepas kangen, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada. Update pekerjaan, kehidupan di rumah, sekolah online dan tentunya pertumbuhan rohani kita semua selama masa pandemi menjadi topik pembicaraan yang hangat. Senyum sapa pun selalu hadir dari awal kami bertemu hingga kami berpisah kembali untuk pulang ke rumah masing-masing.

Bersyukur, Tuhan sediakan waktu dan tempat yang cocok untuk kita semua bertemu.

Salam dari Cikarang.

“Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.”

Roma 14:9

Atur Strategi, Alumni Muda Reg.1 Siap Beraksi.

Hari Minggu, 13 Maret 2022. Adalah hari dimana para penggerak alumni muda regional 1, menyatukan hati dan pikiran.

Bertukar rasa, ide dan gagasan. Tujuannya hanya 1, memajukan IKA di generasi muda. Agar tak jadi tumpul, namun menjadi runcing dan mengerucut. Karena generasi mudalah yang menjadi generasi penerus pekabaran injil.

Kami menyebutnya “the real life”. Yah, setelah lulus dari kuliah, dan mulai memasuki fase bekerja, tentu inilah yang akan menjadi tantangan baru setiap pribadi dari alumni. Kekuatan fondasi kerohanian di dalam Allah, menjadi tonggak utama.

Sang komandan, Tigor Boraspati, mengajak timnya, dari berbagai wilayah di regional 1, Joshua Tobing, Joshua Bonasuhul, Calvin Syatauw, Efer Koritelu, dan Abraham Widodo. Perkumpulan yang akan terus diadakan setiap bulan, bertujuan “membakar” kembali semangat generasi muda untuk terus mengabarkan injil di wilayahnya masing-masing.

Strategi demi strategi kita mulai siapkan, diantaranya :

  1. Kembalinya menghafal ayat, membuat fondasi kerohanian semakin kuat.
  2. Adanya support expose leader ke alumni.
  3. Ada juga tipe pola PA yang diterapkan, PA kelompok, dan PA pribadi (men to men)
  4. Komitmen belajar pemuridan yang terus dijaga.
  5. Dan mulai bergerilya mencari penggerak-penggerak baru di wilayah masing-masing.

Kiranya ini menjadi “estafet” penyebaran IKA, menjadi tanggung jawab untuk terus menjaga warisan Firman Allah, dan harapannya ke depan akan hadir anak-anak muda yang mau setia,sedia dan senang diajar. Dibentuk karakternya sesuai dengan pola dan design Allah.

Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,”

Titus 2:6-7

TAK LAGI SUNYI

Menerima kejutan merupakan hal yang sangat menegangkan dalam hidup kita. Apa pun bentuk kejutan itu, dan apalagi menerima kejutan dari Tuhan.

Israel menerima kejutan, yaitu rencana Allah untuk menjadikan mereka berkat bagi bangsa-bangsa. Tuhan ingin mereka bersukacita menyambut kejutan ini (1-3). Israel yang ibarat perempuan mandul dan tidak bersuami, akan memiliki banyak anak. Mereka harus bersiap untuk membentangkan kemah. Mereka akan menjadi alat Allah untuk menguasai bangsa lain melalui kebenaran dan keselamatan.

Begitulah kira-kira isi pesan dari Yesaya 54 : 3 “Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.”

Begitu juga kejutan itu dirasakan oleh kawan-kawan di Subreg 1.4, dimana ada 9 nama baru yang hadir di wilayah ini, dan tentunya hadir di beberapa tempat yang menjadi “kota sunyi”. Seperti di daerah Cakung, Jakarta Garden City,  Duri dan Dumai, juga Batam dan Pekanbaru, kawan-kawan di sana sudah mulai bermunculan satu demi satu.

Nama-nama itu adalah Jonathan Simanjuntak, tinggal di daerah Cakung, Paul Pakpahan di daerah Pekayon Bekasi, Sondang Manurung di daerah Cakung, Denny Pakpahan di daerah Jakarta Garden City, Tulus Sitanggang di daerah Kemayoran, Placidus Sembiring di daerah Dumai, Devina di daerah Pondok Gede, Mery Siahaan di daerah Pekanbaru, dan Irvin Tobing di daerah Pondok Gede.

Bersyukur untuk orang-orang yang Tuhan kirim untuk bersama-sama melayani Tuhan di daerah Subreg 1.4. Kiranya dengan adanya tenaga baru ini, kami bisa lebih bersungguh-sungguh lagi dalam melayani Tuhan, lebih semangat lagi untuk membagikan IKA, sehingga bisa terus diperdengarkan kepada bangsa-bangsa, dan nama Tuhan bisa dipermuliakan.

Oleh karena kemurahan Allah, kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

2 Korintus 4:1

Bertemu di Cikarang

TDN & Tim Komunitas Cikarang, 27 Desember 2021

Pada penghujung 2021 lalu, bersyukur ada kesempatan bertemu bagi Tim Dirnas (TDN). Perjumpaan ini berlangsung pada 27 Desember bertempat di Cikarang yang dikenal sebagai area industri. Pertemuan ini pun dimanfaatkan dengan baik oleh TDN untuk bersua dengan komunitas lokal Cikarang. Selain mengakrabkan, perjumpaan ini ditujukan untuk memfasilitasi dan memberi semangat bagi pergerakan komunitas lokal Cikarang. Rekan-rekan yang ditemui ialah Tim Pemimpin Komunitas Cikarang, yaitu Pak Morlan dan Bu Imelda, Pak Binanga dan Bu Peggy, Pak Krishantoro, serta Pimsubreg 1.4, Pak Robet Simorangkir.

meni terlihat makanan ludes

Berikut kesan dari rekan-rekan Komunitas Cikarang yang hadir dalam pertemuan tersebut:

Kesan pertama adalah mengenal lebih dekat Mas Rudi beserta istri (Bu Kartini) dan Bung Justi serta istri (Bu Joice) karena selama ini tahu tapi kurang intens kecuali Mas Setya dan istri yang sudah sangat sering bertemu.

Pertemuannya sangat hangat dan ceria karena diselingi oleh cadaan dan kata-kata lucu dari Mas Rudi, ternyata dia humoris. Berbagi kegiatan pelayanan yang ada sekarang di Cikarang/Karawang dan rencana pelayanan ke depan disini. Mas Rudi memberi sedikit masukan apa dan bagaimana hal-hal (strategi) yang perlu dilakukan karena di Cikarang juga ada potensi membuka pelayanan kampus (Presiden University dan Universitas Nusa Bangsa).

Pelayanan Cikarang/Karawang (Sub Reg 1.4.1) ada regenerasi pimpinan (koordinator) maka pertemuan dengan TDN memberi semangat dan motivasi kepada pak Morlan Silalahi sebagai koordinator baru di area Cikarang/Karawang.

Sangat menyenangkan pertemuan yang diselingi makan malam bersama menjadikan suasana akrab dan menyenangkan.

Binanga

Sungguh merupakan kesempatan istimewa bahwa Tim Dirnas bisa datang ke Cikarang. Biasanya Cikarang cuma jadi pelintasan saja. Ini bisa jadi tanda dan lambang, bahwa Tuhan melawat dan tentu saja memperhatikan Cikarang.

Apalagi sewaktu Bung Justi berbagi bahwa saat olahraga jalan pagi di Cikarang, Bung Justi berdoa untuk Cikarang dengan menyebutkan nama-nama kami. Wah, Tuhan sedang mendatangkan kerajaan-Nya di tempat kami. Amin.

Peggy

Saya senang bertemu dengan Tim Kepemimpinan Nasional. Sudah lebih dari 2 tahun sejak pandemi belum bertemu mereka.

Senang rasanya melihat Mas Rudi dan Tim beserta para istri  sehat dan bugar serta memancarkan semangat pelayanan.

Krishantoro

Kami sangat senang dan berterimakasih karena TDN memilih Cikarang untuk jadi tempat pertemuan, sehingga kami berkesempatan bertemu tatap muka dengan TDN. Senang sekali bisa berkenalan dengan Bung Justi/Ibu Joice. Pertemuan ini juga merupakan pertemuan pertama TDN secara tatap muka sejak pandemi covid-19. Kami sangat diberkati dalam pertemuan dengan TDN. Terimakasih untuk sharing, cerita, dan jokes-nya. Terutama istri saya (Imelda), merasakan kekeluargaan yang kuat di persekutuan Nav dan dari pertemuan dengan TDN lebih mengenal bagaimana pelayanan Nav. Pertemuan dengan TDN dan senior-senior di Nav memberikan motivasi bagi kami untuk semakin giat dan semangat dalam pelayanan dan berbagi hidup untuk membawa jiwa kepada Kristus. Terimakasih Mas Rudi-Mas Seta-Bung Justi utk sharing dan pelayanannya.

Morlan/Imelda

Disatukan Oleh “Sebuah Jaket”

Apa yang mempersatukan sekelompok orang sangatlah penting. Suatu komunitas memerlukan figur pemersatu yang kuat. Suatu komunitas sangat bergantung pada inisiatif dan keaktifan anggotanya. Suatu komunitas dapat redup bahkan berakibat pecah atau bubar.

Di kampus, tanda bahwa kita adalah anggota dari fakultas/ masuk dalam kemahasiswaan/ kelompok tertentu biasanya ditandai dengan jaket yang seragam/sama, dan biasanya ada kebanggaan ketika kita memakai jaket tersebut.

Terus, bagaimana dengan kita, komunitas orang yang pecaya? Apakah sejatinya yang mempersatukan kita? Ya benar, semua berawal dari kasih, kasih Allah akan dunia ini. Ia yang mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya dalam namaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Cuplikan Christmas Rally Campus Regional 1

Dikemas dalam sebuah acara Natal virtual kampus regional 1, kita bisa kembali melihat kemurahan Allah terhadap masing-masing kita anak-anak muda. Kembali diingatkan bahwa, karena “jaket” iman di dalam Kristus Yesus, kita dipersatukan sebagai anak-anak Allah.

Tidak ada orang Yahudi, ataupun Yunani, tidak ada hamba atau orang yang merdeka
tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kita semua satu di dalam Kristus Yesus.

Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.

Galatia 3 : 26