Padang Gurun dalam Bisnis

Ian Bangun (Bali)

Beberapa waktu yang lalu lihat di info Denpasar, Babi Guling Chandra terbakar. Sangat kasihan sama pemiliknya. Tidak terbayang bagaimana hancurnya hati sang pemiliknya. Tempat ini cukup terkenal dan memang makanannya enak.

Pasang surut berbisnis sudah kulihat di keluarga sendiri. Bapak kerap kali gonta ganti jenis usaha. Mulai dari usaha pupuk, penggilingan padi dan jagung, pengiriman jeruk, sampai buka rumah makan BPK. Semuanya kandas dan tidak berlanjut sampai sekarang.

Situasi yang tidak baik dalam berbisnis ini ibarat bangsa Israel ketika melintasi padang gurun ke tanah perjanjian. Situasi yang tidak mudah. Merasa diombang-ambingkan keadaan. Mungkin malahan ragu akan adanya pertolongan dari Tuhan.

Kami ke Denpasar tujuan awalnya ingin berbisnis. Karena kurang mempersiapkan diri usaha awal kandas. Sempat tidak merasa percaya diri lagi ketika memulai Valerisa Cake ini. Apakah akan kandas lagi?

Seperti bangsa Israel yang tidak dibawa Tuhan lewat jalan tercepat menuju tanah perjanjian. Tuhan bukan tidak sayang, melainkan ingin mempersiapkan banyak hal. Aku mengimani Tuhan juga berlaku hal sama dengan kami saat ini.

Masa padang gurun memang sangat tidak menyenangkan. Akan tetapi masa dimana Tuhan menunjukkan penyertaan-Nya. Dia baik dalam setiap situasi.

Melihat penyertaan Tuhan yang sering tidak terduga, mengingatkanku untuk kembali lagi taat kepada-Nya. Memperkatakan kebenaran tentang Kasih Karunia-Nya. Tidak menunggu mengatakan Tuhan ada saat dapat situasi yang menyenangkan. Tuhan selalu ada menyertai dan turut serta membentuk kami menjadi pribadi yang diinginkan-Nya.

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.

Yesaya 43:2 (TB)

Ayat janji Tuhan yang buat semakin semangat. Terima kasih.

Tuhan memberkati.

Denpasar, 10 Des 2021

Perjalanan Ke Singaraja

Yesaya 55:12 TB

Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan. 

Singaraja adalah ibu kota kabupaten BulelengBaliIndonesia. Singaraja merupakan kota terbesar kedua setelah Denpasar. Hal ini karena kemajuan berbagai sektor di Singaraja hampir dapat menyaingi Denpasar. Selain itu Singaraja juga disebut sebagai ‘kota pendidikan‘, Hal ini tidak terlepas pada pendidikannya yang berkembang pesat dari masa ke masa. Salah satu universitas terbesar di Bali, yaitu Universitas Pendidikan Ganesha, berlokasi di Singaraja. Begitu juga dengan sekolahnya, seperti SMAN 1 Singaraja, yang menjadi sekolah tertua di Bali (sumber dari: Fakta menarik tentang Singaraja https://www.liputan6.com).

Oleh karena itu, Sub Regional 4.3 (Bali dan NTB), dimana Keluarga Nanang dan Ine menjadi pimpinan Sub regional ini membebani perintisan pelayanan kampus di Universitas Pendidikan Ganesha.

Minggu, 05 Desember 2021 kemarin Kel. Nanang dan Inne melakukan perjalanan pelayanan ke Singaraja, Bali. Mereka bersama Anggy, Orlens dan Rambu. Sepanjang perjalanan banyak ngobrol dan belajar nilai budaya Sumba, karena ketiga teman yang ikut ini berasal dari Sumba.

Perjalanan kali ini untuk  mengantar satu mahasiswa ITEKES (Anggy) yang juga pekerja baru di Tim Kampus yang akan praktek kerja di RSUD Buleleng.  Serta mengenalkan Anggy kepada komunitas Navina di Singaraja.

Di Singaraja terdapat Universitas Pendidikan Ganesha. Bapak Alex dan Reagen, alumni Unpati, Ambon – Maluku sedang merintis pelayanan mahasiswa di kampus Undiksha. Saat ini ada dua mahasiswi Undiksha yang sedang dimuridkan oleh Ibu Risrina (asli Solo, alumni UGM) istri Pak Reagan Septory. Dua mahasiswi Undiksa ini berasal dari  Manado. Mereka menjadi keluarga baru bagi Anggy dan berharap bersama-sama menjangkau mahasiswa di kampus Undiksha

Keluarga Navina di Singaraja

Kel Reagen Septory
(Reagen, Ghea, Risrina, Ibeth)
Kel. Alex Marantika
(Alex, Lisa, Yohanes, Imanuel, Daniel)

Pergilah dan ajarlah orang-orang dari setiap suku-bangsa supaya mereka menjadi murid-Ku. Matius 28:19a  TSI.