Smart for Christ – Retreat Siswa Regional 5

Tuhan ALLAH  telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi  Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Yesaya 50 : 4

Memanfaatkan waktu liburan setelah berakhirnya semester di bulan Juni, Forum Siswa Regional 5 yang dikoordinir oleh Bung Ocep dan Tim telah berkomitmen untuk melaksanakan Retreat Siswa Regional 5 secara virtual yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 Juni yang lalu.

Retreat dengan Tema “Smart for Christ” dari Yesaya 50:4 dengan 5 topik:

  • Aku Berharga, Kamu juga
  • Chat dengan Tuhan
  • Tanggung Jawabku Belajar, kalau kamu?
  • Berani Tampil Beda
  • I have a dream

Yang dibawakan oleh: Bung Nus, Bung Jermy, Bung Roy, Bung Yoppy, dan Bung Justi mendapat respon yang luar biasa dari para siswa. Diikuti oleh sekitar 100 lebih peserta, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (yang paling muda usia 7 tahun atau SD kelas 1) hingga yang akan masuk ke Perguruan Tinggi dari sub regional 5.1 (Tobelo), sub regional 5.2 (Masohi, Tual, Elat, Seira, Saumlaki, Dobo, Moa), sub regional 5.3 (Timika dan Jayapura) dan peserta regional 5 yang berada di luar kota (Solo dan Jogja).

Rangkaian acara, penyampaian materi Firman Tuhan diselingi dengan sharing dalam kelompok dan games semakin membuat peserta seperti enggan untuk berpisah, bahkan 3 hari bagi mereka tidaklah cukup, ada yang masih ingin menambah waktu pelaksanaan retreat ini menjadi 1 minggu, bahkan kerinduan dan doa mereka, supaya acara ini bisa dilaksanakan secara langsung, offline, bertemu muka dengan muka.

Kami memuji Tuhan untuk pekerjaan-Nya yang besar, pada saat penyampaian materi terakhir, I have a Dream, salah satu pelajaran dari tokoh Yusuf , sang pemimpi, yang takut akan Tuhan sehingga Tuhan menjadikannya berhasil, dan beberapa point penting lainnya, para peserta ditantang untuk menyerahkan hidupnya dipakai Tuhan, hampir sebagian besar anak-anak mengangkat tangan mereka, tanda bahwa mereka mau membuka hati kepada Sang Juruselamat, menjadi satu-satunya Tuhan dalam hidup mereka.

Kami berdoa, kiranya melalui orang-orang muda ini, ada sukacita yang besar di Sorga, karena yang terhilang akan diperdamaikan dengan Sang Pencipta dan menduduki kota-kota yang sunyi.

Kesan Peserta dari Timika

Beberapa kesan dari para peserta:

Kami bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini. Kami belajar bahwa, jika kami memiliki mimpi, tidaklah merasa tak mampu, karena mimpi itu menggerakan kami mencapai cita-cita, asalkan kami selalu mengandalkan Tuhan .

Tim Tobelo

Kami sangat senang, sangat bersyukur boleh mengikuti kegiatan ini, mendapat pelajaran baru yang tidak pernah kami dapatkan sebelumnya, kami senang bisa bertemu dengan teman-teman dari tempat yang berbeda, sekalipun secara online, apa yang kami dapat sangat mempengaruhi hidup kami, kami belajar untuk lebih lagi dekat dengan Tuhan, takut akan Tuhan, menjadi berkat untuk banyak orang, tidak boleh ada iri hati melihat kesuksesan orang lain.

Tim Maluku (Masohi,Tual, Elat, Seira, Saumlaki, Dobo, Moa)

Kami bersyukur karena bisa mengikuti kegiatan ini, merasakan perubahan dalam diri kami, mulai berdoa tiap malam, memang ini suatu keharusan bagi kami, dan juga kami menjadi semakin dikuatkan dalam menghadapi segala sesuatu.

Tim Papua

Perjalanan Pelayanan Keluarga Pak Eli Musila (Emeritasi)

Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa kita dan untuk apa kita hidup. Jauh sebelum kita mendengar tentang Kristus untuk pertama kali,… Dia telah melihat kita, merancang kita bagi kehidupan yang penuh kemuliaan, bagian dari keseluruhan tujuan yang Dia kerjakan di dalam segala sesuatu dan semua orang.

Efesus 1:11 – MSG

Salah satu dari beberapa bagian Firman Tuhan yang dibagikan oleh Pak Eli Musila di Acara Emeritasi, Sabtu, 15 Januari 2021 yang lalu.

Sekitar 45 tahun lebih, Keluarga Pak Eli Musila terlibat dalam pelayanan ini, berawal dari Kota Bandung, tempat Beliau menempuh bangku kuliah, bergabung dengan teman-teman seangkatan di kampus ITB, belajar dalam kelompok kecil dan setelah itu kembali ke Ambon, merintis dan berlipat ganda dalam melakukan Amanat Agung Kristus.

Acara Emeritasi yang dilangsungkan secara online ini dihadiri oleh sekitar 183 orang (tepatnya: perangkat), sebagian besar dari wilayah regional 5 (Maluku, Maluku Utara, Papua) dengan durasi waktu lebih dari 3 jam. Kami begitu hanyut dalam rangkaian video, mulai dari Tarian beberapa daerah (Halmahera Utara dan Sorong), kesan dari para Alumni di wilayah regional 5, lagu yang dibawakan oleh teman-teman staf di regional 5, juga kesan dari anak-anak Pak Eli (Empy dan Ina), belum lagi foto-foto zaman old yang masih tersimpan dengan rapi….

Ada juga sharing Firman Tuhan yang dibawakan oleh Bang Parlin, Rencana Allah vs Rencana Manusia, belajar dari tokoh Maria, Ibu Yesus dalam kisah di Injil Lukas 1:26-38, Doa yang dibawakan oleh Bung Justi dan Bang Naek menjadi bagian dari Acara malam itu.

Beberapa kesan yang disampaikan oleh rekan-rekan yang mengikuti secara langsung acara emeritasi kel Musila:

Bersyukur mengenal Pak Eli dan Ibu Mei… teladan yg sangat luarbiasa… dankje banyak pak n ibu, kasihnya sangat tulus dan semua yg Pak n Ibu punya, itu jadi milik bersama… luarbiasa. keteladanannya masih segar di hati n ingatan kami (Elles Louise)

Sungguh seperti surat terbuka (Lydia Sitepu)

Selamat memasuki masa emeritasi Bang Elias dan Kak Mery Musila. Terima kasih untuk pelayanan dan contoh iman yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari2. Tuhan berkati untuk terus jadi berkat di masa emeritasi. Salam…Yana & Iwan

Saya gak begitu kenal dgn pak Eli, tp setiap bertemu dgn beliau di berbagai forum saya pikir ada sesuatu yg beda dgn orang ini. kesaksian teman-teman yg sdh disentuh oleh pelayanan pak Eli membuktikan rasa penasaran saya. Terima kasih pak (Idaman)

Terima kasih banyak untuk kasih dan pelayanannya, Pak Eli, Ibu Merry, Empi, Ina, Timmy, dan seluruh keluarga. Sungguh kami merasa terberkati. (Debora Situmorang)

Jadi teringat, kira2 10 th lalu ketika Kelompok Wanita Jakarta berlibur ke Ambon, Pak Eli dan Bu Merry mengundang kami ber-10 makan siang dirumahnya..masakan ikan yg sangat enak dan durian dari kebun belakang rumah.  Terima kasih Pak Eli dan bu Merry. Tuhan Yesus memberkati senantiasa!! (Uli Sirait)

terimakasih untuk sari-sari pelajaran kehidupan pelayanan dalam keluarga Pak Eli dan Ibu Merry, sungguh menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya.  TUhan Yesus selalu menyertai Bapak dan Ibu di masa emiritasi tetap berbuah lebat untuk kemuliaan Tuhan. (Teguh)